Bangau, Berhentilah Beralasan


Tapi
Tapi
Tapi

Berhentilah memberi alasan. Masalah bukan hanya untuk dihindari, tetapi untuk ditemukan solusi.

Kita boleh berlari, tetapi kita tak akan boleh bersembunyi.

Sebanyak mana pun masalah yang datang, semuanya perlu dihadapi. Orang yang lari dari masalah adalah orang yang gagal.

Takkanlah sebab sebatang pen pun boleh mati, kan~
Kredit: Facebook

Berhentilah menjadi bangau. Orang dahulu sudah menamakan bangau sebagai makhluk yang panjang dan berderet-deret alasannya. Kisah bangau ini adalah cermin kepada sikap manusia yang suka beralasan dan suka menunding jari kepada orang lain. Kitakah? :

Bangau oh bangau mengapa engkau kurus?
 Macamana aku tak kurus ikan tak mahu timbul
Ikan oh ikan kenapa tak mahu timbul? 
Macamana aku nak timbul rumput panjang sangat
Rumput oh rumput kenapa panjang sangat? 
Macamana aku tak panjang kerbau tak makan aku
Kerbau oh kerbau kenapa tak makan rumput? 
Macamana aku nak makan perut aku sakit
Perut oh perut mengapa engkau sakit? 
Macamana aku tak sakit makan nasi mentah
Nasi oh nasi mengapa engkau mentah? 
Macamana aku tak mentah kayu api basah
Kayu oh kayu mengapa engkau basah? 
Macamana aku tak basah hujan timpa aku
Hujan oh hujan kenapa kau timpa kayu? 
Macamana tak timpa kayu katak panggil aku
Katak oh katak mengapa panggil hujan? 
Macamana aku tak panggil ular nak makan aku
Ular oh ular kenapa nak makan katak? 
Macamana aku tak makan memang makanan aku, memang makanan aku

Stop Bangau-ing and Stop Blaming

Refleksi Diri, Nilai Budi, Koreksi Hati,
Dhiya

No comments